Rabu, 18 Januari 2012

Idling Stop System Honda PCX

Banyak orang masih belum paham apa itu Idling Stop System yang disematkan pada motor Honda PCX. Mungkin karena populasi motor ini di Indonesia belum begitu banyak dan harganya yang cukup mahal sekitar 30 jutaan. Padahal pembicaraan tentang motor ini terutama dinegeri sakura sana menjadi pembicaraan yang sangat hangat terutama saat motor ini pertama kali diluncurkan. Alasannya karena Honda PCX mengusung teknologi baru yang tidak dimiliki oleh motor yang lain. Karena itulah alasan dibahasnya teknologi ini.
Apa maksud dari teknologi idling stop system?
Dengan teknologi ini mesin motor otomatis akan mati jika motor berhenti selama 3 detik seperti pada saat berhenti di lampu merah, terjebak kemacetan, ataupun karena alasan yang lain.
Maksud dan tujuannya adalah untuk menghemat penggunaan bahan bakar, karena pada saat berhenti mesin tetap melakukan kerja tetapi tidak dimanfaatkan oleh si pengendaranya. Dengan mematikan mesin saat motor dalam keadaan diam atau berhenti, bahan bakar tidak terbuang percuma, dan akhirnya diharapkan efisiensi bahan bakar semakin baik.

Bagaimana cara kerjanya?

Gambar diambil dari
http://world.honda.com/motorcycle-picturebook/idling-stop/





















Saat motor kecepatannya 0 km/jam, ECU akan mengidentifikasi bahwa motor dalam keadaan diam atau berhenti. Hal ini dimungkinkan karena pada motor PCX dilengkapi dengan speed sensor (sensor kecepatan) yang terpasang di roda belakang. Sensor inilah yang secara terus menerus menginformasikan kecepatan kendaraan.
Jika ECU menghitung lamanya motor dalam keadaan diam sudah mencapai 3 detik, ECU akan mematikan mesin motor.

Gambar diedit dari
http://world.honda.com/motorcycle-picturebook/idling-stop/detail/

Saat ECU menghentikan mesin, tentu saja semua komponen mesin dan elektrik juga berhenti. Demikian pula dengan piston yang akan berhenti tepat mendekati posisi TMA (Titik Mati Atas)

Inilah saatnya sistem "Swing-Back" bekerja

Saat piston berhenti sempurna, crankshaft digerakan berlawanan arah dari keadaan saat mesin bekerja secara normal sampai piston berada disekitar posisi TMB (Titik Mati Bawah).
Posisi piston tersebut seakan-akan berada sesaat sebelum melakukan langkap exhaust (buang).

Menggerakan piston keposisi awal langkah exhaust dimaksudkan agar saat motor kembali dihidupkan, kerja piston tidak terlalu berat. Hal itu disebabkan karena tekanan yang harus dilawan oleh piston diruang bakar pada langkah exhaust tidak begitu besar (klep buang dalam keadaan terbuka) dan juga cukup langkah bagi piston untuk melakukan ancang-ancang sampai tenaga sesungguhnya dihasilkan. Jika kerja piston tidak terlalu berat maka energi yang diperlukan untuk menggerakannya juga tidak terlalu besar. Karena faktanya pada kondisi ini piston tidak dapat bekerja sendiri, membutuhkan bantuan sistem lain untuk dapat bergerak sampai siklus 4 langkah dapat dijalankan dengan sempurna.

Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa yang menggerakan crankshaft sehingga piston dapat bergerak mundur dari TMA ke TMB?
Ada sistem lain yang melakukan tugas tersebut. Honda menyebutnya ACG Starter.
Pada dasarnya ACG Starter adalah penggabungan antara fungsi ACG (Alternating Current Generator) dengan fungsi Electric Starter.
Gambar diambil dari
http://world.honda.com/PCX/engine/page02.html
Fungsi dari ACG adalah sebagai pembangkit energi listrik. Istilah ACG ini memang tidak begitu umum, kita biasanya mengenalnya sebagai stator atau spul.
Dan fungsi starter adalah untuk menyalakan mesin secara otomatis (bukan menggunakan engkol).
Kedua fungsi ini dijadikan satu menjadi sistem ACG Starter.

Lalu bagaimana ACG Starter dapat melakukan swing-back dan menyalakan mesin secara elektik. Hal ini dimungkinkan karena pada ACG Starter dilengkapi dengan Angle Sensor (sensor sudut). Sensor inilah yang mendeteksi putaran sudut dari ACG Starter. Dan tentunya tetap dibawah kendali ECU.

Mari kita kembali pada mekanisme dasar dari Idling Stop System.

Gambar diambil dari
http://world.honda.com/motorcycle-picturebook/idling-stop/

Setelah piston melakukan swing-back, piston dalam keadaan stand-by atau siap untuk melakukan kerja berikutnya.
Jika si pengendara memutar grip gas, gerakan ini dibaca oleh ECU. Kemudian ECU akan memerintahkan mesin untuk kembali bekerja.
Demikianlah mekanisme dari teknologi idling stop system.

Tapi bagi yang tidak menginginkan sistem ini bekerja karena suatu alasan, pada motor PCX ada sebuah switch yang dapat menghidupkan atau mematikan sistem idling stop system ini.
Tinggal satu kali klik sistem ini dapat hidup atau sebaliknya mati.

Gambar diambil dari
http://world.honda.com/PCX/engine/page03.html















Honda meng-klaim, jika teknologi ini diaktifkan, konsumsi bahan bakar akan lebih efisien sebesar 7%.

-SEMOGA BERMANFAAT-

1 komentar: