Sabtu, 19 Januari 2013

Yamaha Forged Piston & DiASil Cylinder (bagian-1/2)

Beberapa produk motor yang dikeluarkan oleh Yamaha Indonesia bergaransi 5 tahun. Sebut saja motor Jupiter MX, Vixion, Xeon, Mio J, Soul GT, dan mungkin produk lainnya.
Garansi 5 tahun? Berani juga ya Yamaha!!!
Ternyata garansi 5 tahun itu hanya berlaku untuk piston dan cylinder saja.
Pertanyaannya : Apa sih hebatnya kedua part tersebut? Pasti ada sesuatu dibalik ini semua, sehingga berani digaransi 5 tahun.
Mari kita bahas.


Forged Piston


Forged Piston
Kalau diartikan secara harfiah “Forged Piston” itu berarti “Piston Tempa”, maksudnya piston jenis ini dibuat dengan proses tempa. Proses ini sama persis dengan metode pembuatan keris pada jaman dahulu. Orang yang biasa membuat keris, yang kita kenal sebagai Empu memukul-mukul sebatang besi  yang terlebih dahulu dipanaskan sampai berwarna merah diatas bara api. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang sampai keris terbentuk sesuai kemauan sang Empu.

Dipasaran, kebanyakan piston dibuat dengan metode casting, dimana sejumlah material alumunium dipanaskan sampai cair, kemudian cairan tersebut dituangkan kedalam sebuah cetakan (mould) berbentuk piston. Dan setelah melewati beberapa proses machining dan mungkin juga treatment, jadilah casting piston yang biasa kita jumpai.

Proses pembuatan Casting Piston
Walaupun bukan full pabrikasi, tapi video proses produksi Casting Piston yang diambil dari YouTube berikut ini cukup membantu.

Berbeda dengan Casting Piston, dan sesuai namanya, Forged Piston dibuat dari sebatang alumunium yang dipanaskan, tetapi tetap berbentuk alumunium padat (bukan cair, seperti Casting Piston). Batang alumunium yang telah dipanaskan ini kemudian ditempa menggunakan mesin forging press berkapasitas ratusan ton, guna membentuk profil dasar piston. Proses ini sangat singkat, hanya membutuhkan waktu 2 detik saja.
Setelah profil dasar piston terbentuk, kemudian kembali dipanaskan didalam oven yang bertujuan untuk memperkuat struktur mikro material piston tersebut.
Selesai dengan proses ini, barulah piston ini mendapat sentuhan mesin. Dari mulai cutting, milling, drilling, sampai buffing untuk menghilangkan geram yang masih menempel ditepi piston akibat proses-proses sebelumnya. Maka jadilah Forged Piston.
Untuk beberapa kasus, setelah proses yang tadi dijelaskan selesai, masih ditambah dengan proses lainnya, seperti proses coating untuk lebih memperkuat piston terutama pada sisi kontak terluarnya.
Untuk lebih jelasnya, silahkan simak video proses produksi Forged Piston yang diambil dari YouTube berikut ini.


Jika kita cermati proses kedua jenis piston tersebut (casting dan forged) perbedaan yang paling mendasar adalah cara membentuk profil dasar piston.
Pada casting, material alumunium padat dicairkan terlebih dahulu kemudian dicetak menjadi piston.
Tetapi pada forged, material alumunium padat hanya dipanaskan (tetap berbentuk padat) kemudian di press. Boleh dibilang, setelah proses pembentukan profil dasar piston selesai, prosesnya hampir sama antara casting piston dan forged piston.
Inilah mengapa Forged Piston jauh lebih kuat dibandingkan dengan Casting Piston. Karena material alumunium pada Forged Piston, strukturnya tidak berubah, bahkan lebih baik karena material tersebut dipress/dipadatkan.
Struktur mikro Forged Piston dan Casting Piston
Pada kasus Yamaha, setelah piston terbentuk masih ditambah dengan proses coating untuk lebih memperkuat piston, terutama pada sisi terluarnya, yang notabene menjadi permukaan kontak dengan dinding silinder. Yamaha memberi nama dengan YCELL, yang merupakan penyempurnaan dari teknologi “Triborro-Coated Piston”. Triborro merupakan singkatan dari TRIBOrology feRRO plate”.
Coating pada Forged Piston
Forged Piston yang sudah kuat, menjadi semakin kuat dengan tambahan proses coating, karena lapisan timah pada sisi terluar piston mampu melindungi piston dari masalah baret. Pantas saja kalau jenis piston ini punya daya tahan yang sangat baik.
Material alumunium yang kuat dan juga penghantar panas yang baik, ditambah lapisan timah disisi luar yang anti baret, merupakan kombinasi yang pas.
Karena punya keunggulan seperti telah dijelaskan sebelumnya, pada Forged Piston dimungkinkan untuk mempunyai dinding piston yang kecil.
Dengan kata lain, area kontak antara piston dan cylinder cukup kecil saja, sehingga clearance/celah antara piston dan cylinder juga bisa di-setting lebih kecil pula. Dan karena area kontak kecil dan juga celah kecil, maka getaran yang dihasilkan juga ikut kecil. Artinya vibrasi yang disalurkan akibat pergerakan piston di ruang bakar jauh lebih baik dibandingkan dengan vibrasi yang dihasilkan oleh casting piston.
NEXT : Pada (bagian-2) akan dijelaskan mengenai "DiASil Cylinder"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar